Gyandra terbangun dari tidurnya, tangannya terasa kebas dia melihat wanita yang bersandar di lengan itu dan memeluk erat perutnya. Gyandra mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu dia menghela napas lega. Dia telah kembali.
Shireen merasakan gerakan di kepalanya, dia pun terbangun dan mendongak, senyum cerahnya menguar seketika.
“Pagi bang Gyandra, suamiku,” sapa Shireen. Gyandra menunduk dan mengecup kepala Shireen.
“Pagi, Sayang,” sapanya. Bersyukur jiwa Gyandra yang keluar di pagi hari ini.
Gyandra tak pernah terbangun dengan tubuh yang bugar seperti ini sebelumnya, kini dia seperti terlahir kembali dengan jantung baru yang jauh lebih sehat. Jantung milik saudara kembarnya yang berdetak dengan detakan yang stabil tidak seperti jantungnya yang detakkannya sangat lambat terkadang
