48. Berpisah*

1675 Words

“M-Mas ... .” Ayana seolah kehabisaan kata-kata, dia hanya terdiam dengan wajah membeku, bahkan tak ada air mata yang menggenang di mata kecilnya itu. Ryan menunduk, menutup wajah dengan tangan yang bertopang di lututnya. Dia terlihat gusar. Ayana menggeser tubuhnya menjauhi Ryan, dia bahkan bersandar di sandaran ranjang, berharap apa yang terjadi saat ini adalah mimpi. Dia sangat mencintai pria itu. Dia bahkan rela melakukan apa pun untuknya. “Apa enggak sepenting itu aku untuk kamu?” tanya Ayana dengan suara yang sangat pelan, namun mereka berdua jelas mendengarnya. Suasana sangat hening dan sepi. “Aku sudah dijodohkan,” ucap Ryan seraya menoleh, menatap wajah Ayana yang membeku, Ayana menyeringai dan menggeleng geli. “Apa ini jaman kolosal? Masih ada perjodohan?” tanya Ayana.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD