Mereka menyusuri mal yang padat oleh pengunjung, berjalan bersisian layaknya dua orang yang baru kenal dan baru pertama kali bertemu. Ada sedikit jarak di antara mereka, dan baik Sharvani maupun Galindra tidak berniat menghapusnya—karena memang tidak perlu. Meski berjalan berdua, bukan berarti hubungan mereka begitu dekat. Sharvani hanya menemani Galindra memilihkan gaun untuk kekasihnya, dan Galindra butuh penilaiannya. Sesimpel itu. Setelah beberapa saat hening menyelimuti, Sharvani akhirnya membuka suara, mencoba mencairkan suasana. “Gaunnya dipakai buat acara apa, Mas?” Dia bukannya ingin tahu secara pribadi, hanya saja jawaban Galindra akan sangat memengaruhi pemilihan gaunnya nanti. “Pernikahan salah satu teman baiknya. Anaya memang tidak mengajakku pergi bersama. Dia masih marah