Semua manusia ingin lahir sempurna. Punya orang tua lengkap, harta yang banyak serta, serta keluarga yang penyayang. Akan tetapi, manusia tak bisa memilih, ingin dilahirkan dari rahim yang mana, lingkungan apa, serta dengan rupa yang seperti apa. Termasuk dirinya, dia salah satu anak yang tidak beruntung, dia masih ingat, saat umurnya enam tahun, bibinya membawa dia ke terminal kota. Wanita itu menyuruhnya duduk menunggu di sebuah bangku reot yang terletak di sudut terminal. Bibinya berkata, jangan ke mana-mana. Duduk saja di sana, namun, setelah duduk seharian dengan perut yang lapar, wanita yang merupakan adik ayahnya yang tak tau rimbanya itu tak pernah kembali. Dia terbiasa dengan lingkungan keras, bekerja apa saja agar bisa makan, mulai mengemis, menjadi pengamen, dan terakhir menj