Dua Puluh Lima

1001 Words

Siska berusaha bangkit dari kasur tipis itu. Kepalanya masih sakit. Beberapa bagian tubuhnya terasa ngilu. Setelah sekian tahun pisah ranjang, semalam Aldi tidur bersamanya. Hanya sekedar tidur, tak ada percakapan atau pelukan hangat seperti dulu. Sejak keluar dari penjara dulu, Aldi tak lagi seperti Aldi yang dikenalnya saat pertama kali. Dia berubah dingin, kasar dan tak bisa dipahami. Hari-hari mereka selalu dihiasi oleh pertengkaran, rumah tangga neraka, begitu lebih tepatnya. Siska mencoba bangkit. Mengabaikan rasa sakit pada tulang rusuknya, dia bahkan belum meminum obat apa pun, dan dia yakin, Aldi takkan membawanya ke rumah sakit. Perutnya melilit lapar, dia butuh makanan untuk mengisi perutnya. Pasti Aldi telah berangkat bekerja. Dia hanya perlu melihat sisa-sisa kulkas dan men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD