Pria itu mengetatkan rahangnya, amarah yang tak bisa diluapkan hanya tertahan di dalam d**a. Bercerai? Bisa-bisanya Ranti melayangkan surat gugatan perceraian. Memang secara agama mereka bukan lagi suami istri, tapi secara hukum negara, Ranti masih istrinya. Ranti tak berhak menentukan jalan hidupnya, dialah penentu, dia yang akan membuat takdir untuk dirinya sendiri, bukan Ranti. Sudah cukup semua kesialan yang disebabkan oleh wanita itu, membiarkan Ranti menang, sama saja membuat dia semakin terpuruk. Tidak, ia takkan membiarkan itu terjadi, Ranti hanya wanita bodoh yang tak tau apa-apa, dia punya otak terbatas untuk memikirkan surat gugatan perceraian, pasti semua karena hasutan pria itu, Aldi berjanji, suatu saat nanti akan melenyapkannya. Kesialan selalu datang kepadanya. Dia seakan