Dua Belas

1005 Words

Tujuh Tahun kemudian Gerimis turun di kota Padang, membawa aroma basah tanah yang lembab. Jalanan kota telah sepi, orang yang baru pulang dari kantornya lebih memilih duduk di rumah dari pada menikmati gerimis bercampur angin yang bertiup dingin. Musim hujan kadang membuat pedagang kaki lima yang biasanya mangkal di trotoar pun enggak membuka lapaknya, hanya cafe-cafe mewah yang memiliki fasilitas wah yang tetap buka, tapi tetap saja terlihat sepi. Kota Padang kota yang cukup besar, tapi bukan kota seperti di Jakarta yang tak pernah tidur, aktifitas di luar rumah sepi di malam hari. Begitupun transportasinya, angkot akan masuk kandang menjelang Maghrib, meninggalkan jatah mengais rejeki bagi tukang ojek lepas. Seorang laki-laki, berbadan kurus, tengah berteduh di halte bus, tempat ini ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD