Chapter 8

1175 Words

Selepas mengantar Sandra ke rumah, Arthur langsung pergi tanpa mampir terlebih dahulu. Hari itu sikapnya benar-benar berubah total hingga membuat putrinya sendiri merasa heran. Pasalnya, Arthur tiba-tiba berubah menjadi pendiam dan sering melamun. Bahkan ketika di ajak bicara pun, Arthur tidak pernah mendengarkan dan sibuk dengan pikirannya sendiri. "Papa, rumah kita kelewatan," ujar Epril saat menyadari mobilnya terus berjalan ketika telah tiba di depan rumah. Alih-alih berhenti, Arthur justru tetap menyetir dengan tatapan lurus ke depan dan wajah tanpa ekspresi. "Loh? Pa, kok masih jalan terus?" pekik Epril bingung. "Papa!" teriak Epril ketika Arthur tidak mendengarkan perkataannya dan terus menyetir. Arthur seketika tersadar saat mendengar teriakan Epril. "Kamu kok manggil Papa ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD