HESITANT

1006 Words
Pukul enam sore. Malam sebelumnya di IQCI Jappanese Building Officer yang disamarkan menjadi Gedung II Yatsuhisha Corporation. Di ruangan rapat utama lantai dua puluh saty. Tujuh orang pemimpin divisi investigasi kasus God Order telah berada. Duduk menanti pemimpin rapat yang sudah lama jarang datang. Chief Divisions Investigation Ryukamine Ao. “Selamat sore hadirin semua.” Ia berjalan memasuki ruangan itu dengan langkah nan tegap. Dengan tatapan mata yang tampak sendu. Masih menggunakan seragamnya. Tak ada waktu untuk sekedar mengganti pakaian. Ini masalah serius. Ketujuh orang itu berdiri untuk menyambut ketua mereka dan sedikit membungkukkan tubuh menunjukkan penghormatan terkait kedudukan pria itu. Di antara mereka Wedding Nehl yang memiliki jabatan sebagai ‘First Head Investigation of God Order Case’, tangan kanan sang ketua, duduk di sisi pendek satunya meja persegi panjang itu. “Aku sudah membaca seluruh laporan yang kalian berikan hasil rapat yang baru saja diadakan kemarin. Jadi, menurut kalian antara Erick Haires dan Hashimoto Shuuya benar-benar terdapat hubungan yang mencurigakan," bukanya langsung. Tidak pakai trivia atau intermeso tak berguna. Langsung ke inti bahasan mereka. Third Head Investigation of God Order Case Himeji Goto menjawab, “Benar. Kami memutuskan itu berdasarkan pertimbangan Master akan ucapan Mazeltov. Kami sudah menyelidiki setiap orang di daerah Saitama ini yang memiliki hubungan mencurigakan.” “Untuk itu Master sudah mengutus lima ribu orang agen dan memasang alat pengawas lima kali lipat lebih banyak untuk mengawasi gerak gerik warga Saitama,” kata Second Head Investigation of God Order Case yang miliki namaYazae Okuma. “Itu tidak perlu. Aku sudah mencurigai beberapa orang,” ucapnsang choef dengan tatapan percaya diri. Tak ragukan ucapannya sedikit pun. “Maafkan aku, Chief Ryukamine. Tapi, aku rasa kau hanya ingin berlari dari kenyataan bahwa Hashimoto Shuuya sahabatmu berada dalam daftar tersangka kita. Lagipula ia memiliki motif,” ujar Wedding Nehl seolah bisa menebak isi kepala anak remaja itu. Walau sangat cerdas, namun tetap juga sangat naif Ao memicing pada ketujuh orang itu. “Kau pikir ada berapa jumlah manusia di Jepang yang memiliki kriteria seperti itu?” tanyanya sinis. “Tapi, Hashimoto Shuuya menjadi satu-satunya orang yang memiliki motif untuk membunuh Hashimoto Yoko. Sudah kita bahas sebelumnya bahwa kematiannya sesuai dengan ciri kematian yang dilakukan oleh Rieki Shinmei yang sudah dijelaskan oleh Mazeltov. Sebaik apa pun kualitas Shinigami seorang Rieki Shinmei. Terdapat ciri khusus manusia yang di bunuhnya. Bukankah Chief sendiri yang memerintahkan kami untuk menyebar agen untuk menyelidiki 89% kematian di dunia? Korban teridentifikasi melakukan kesalahan besar paling tidak jangka setengah tahun sebelum kematiannya. Kemudian Chief menafsirkannya sebagai ‘kepantasan mati’ yang dikatakan oleh Mazeltov. Dan juga mengapa mereka menyebut diri mereka Rieki Shinmei.” “Aku memang bilang begitu. Tapi, itu bukan untuk Hashimoto-san,” kelit Ao. “Akan saya jelaskan mengapa Hashimoto Shuuya pantas dicurigai,” kata Jun Hitoyoshi, Seventh Head Investigation of God Order Case. Ia membuka file-nya. “Kita sendiri yang merencanakan agar Chief Ryukamine sebagai orang yang paling dekat dengan Hashimoto diserang oleh kelima orang itu. Sesuai dengan rencana kita juga. Kita telah mengarahkan Shuuya agar menyelamatkan Chief Ryukamine. Hasilnya jauh lebih cepat dari yang kita kira. Keempat orang itu meninggal setelah meninggalkan pesan misterius di media publik dan terhadap William Rhen. Satu-satunya orang yang masih selamat.” “Itu bisa saja kebetulan. Atau mungkin Rieki Shinmei yang sesungguhnya ada di dekat kami.” “Chief!” teriak Kobayashi Kazuna, Fifth Head Investigation of God Order Case. “Mengapa Anda bersikap begitu melindungi Hashimoto Shuuya? Betapapun berharganya ia untuk Anda. Mohon singkirkan masalah pribadi dalam lingkup IQCI.” Benar juga. Mengapa aku seperti ini. Aku melanggar profesionalitasku sendiri. Hanya karena orang yang begitu berharga untukku. Disudutkan seperti ini. Aku sangat bodoh. Padahal Master yang mengatakannya. Padahal Master yang mengendalikan hidupku. “Kalian benar. Kalau begitu mari kita buat taruhan.” Ketujuh orang itu menyipitkan kedua matanya.“Kita lihat apakah William Rhen akan mati besok.” “Mengapa besok?” tanya Yazae. Ao bangkit dari posisi duduknya. Ia menatap ketujuh pria dewasa di hadapannya dengan tajam. “Aku merasa kematian akan berhenti besok. Jika kematian masih berlanjut di hari selanjutnya. Aku pastikan terdapat lebih dari satu Rieki Shinmei di Jepang. Rapat ditutup,” putusnya. Ia menutup foldernya dan berlari keluar ruangan sambil berusaha melepaskan dasi. Dasi yang mencekik lehernya. Namun, semengganggu apa pun Ao tak ingat pernah melepaskan kacamatanya. Saat tengah menunggu di depan lift. Orang yang keluar dari kotak besi itu berlari. Menabraknya tanpa mengucapkan sepatah apa pun. Terlihat sangat buru-buru menuju ruang rapat. Ao mengacuhkannya. Memasukkan kakinya kedalam lift. Melesat turun meninggalkan lantai itu. Ketujuh orang itu melanjutkan rapat mereka sendiri. Wedding berkata, “Jika kematian seseorang telah ditetapkan dalam Death List dan Shinigami telah mengetahuinya maka kematiannya tak akan bisa diganggu gugat. Begitu kata Mazeltov.” “Jadi, jika William Rhen tak mati besok kita akan melepaskan pengawasan pada Hashimoto Shuuya. Begitukah maksud Chief Ryukamine?” tanya Sonda Akihiru, Fourth Head Investigation of God Order Case. Wedding menjawab, “Bisa jadi begitu. Tapi, darimana Chief Ryukamine mengetahuinya? Kita belum memberitahunya perihal video Mazeltov yang menjelaskan hal itu.” “Hal begitu saja mudah disimpulkan oleh anak sepertinya,” kata Sakunosuke Oda, Sixth Head Investigation of God Order Case. “Gedung ini juga darinya,” celetuk Akihiru sambil mengamati seisi ruangan. Menyadari betapa pentingnya posisi seorang Ao Ryukamine di IQCI. Sesampainya Ao di apartemen. Langsung direbahkan tubuhnya di futon. Ia takut menyadari hal yang tengah ia pikirkan. Tak lama kemudian pintu kamarnya terketuk. “Wedding? Apa gerangan yang ingin kau lakukan?” tanya Ao di ambang pintu. Pria itu mendorong tubuh Ao. Lalu, mengunci pintu kamarnya. “Tolong hentikan Ao kun. Jika kau begini terus IQCI akan mencurigaimu berhubungan dengan semua ini. Tolong lanjutkan penyelidikan kita seperti dulu. Master yang memutuskan ini semua dan bukan diri Anda.” “Wedding, apakah kau percaya jika Hashimoto adalah seorang Rieki Shinmei? Bukankah kau yang paling mengenalnya?” tanya Ao. “Tidak, aku tidak mengenalnya. Aku adalah Wedding Nehl yang seorang penyidik IQCI. Sama sekali bukan Sashi Takuta.” “Huff. Kau benar. Seharusnya seorang Ryukamine Ao juga menyadarinya.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD