Bab 44

1075 Words

Marien berdiri di dapur, aroma harum kue sus yang baru dipanggang memenuhi ruangan. Ia tersenyum lebar, mengingat betapa kerasnya ia berusaha membuat kue ini untuk Ken, kekasihnya. Setelah beberapa kali percobaan gagal, akhirnya ia berhasil. Ia berharap kue ini bisa mengubah suasana hati Ken yang belakangan ini tampak dingin. “Ken, ayo sini!” panggil Marien, suaranya ceria. Ia menata kue sus di atas piring cantik dan bergegas keluar dari dapur. Ken, yang sedang duduk di meja kerja, menoleh dengan tatapan datar. “Apa lagi, Marien?” tanyanya, suaranya datar dan tanpa emosi. Marien merasa jantungnya berdegup kencang. “Aku bikin kue sus! Coba deh!” Ia menghampiri Ken dan memeluk lengan kekasihnya, berharap bisa menghangatkan suasana. “Hmm,” Ken hanya menjawab tanpa menatap kue itu. Ia me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD