BAB 74. Kue Coklat yang Mencurigakan

1745 Words

Jelita merasa bersalah karena dia bahkan tidak mengetahui sahabatnya meninggal dunia. Seingatnya, keluarga Marisa dan keluarganya dulu dekat. Tapi kenapa dia sampai tidak tahu Marisa meninggal. Dia bahkan tidak tahu Marisa pindah ke Jakarta. Siangnya, saat Jelita sedang mengantri beli makanan di Resto enak yang lumayan jauh dari kantor, dia bertemu lagi dengan Stuart. Oliver sendiri siang ini ada Meeting di Luar kota sehingga dia tidak bisa makan siang bersama istrinya. "Mau beli apa bumil?" tanya laki-laki itu mengagetkan Jelita. "Loh kamu ngapain di sini Stu." Jelita balik bertanya sambil terkekeh geli. "Kamu pikir aja, ngapain aku pergi ke tempat makan?" "Mau makan siang di sini juga?" Jelita bertanya sumringah. Stuart kemudian mengangguk dengan senyuman. "Sana kamu duduk aja! bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD