BAB 75. Memberi Rojer Pelajaran

1916 Words

Beberapa hari ini, Jelita terus memimpikan hal yang sama. Bertemu kakek yang dia tidak kenali, melihat Desita bunuh diri di hadapan mayat keluarganya dan ucapan-ucapan aneh dari kakek itu. Membuat tidurnya jadi tidak terlalu nyenyak. Setiap tengah malam dia akan terbangun dengan keringat membasahi tubuhnya. Tapi untungnya setiap kali Jelita seperti itu, Oliver selalu ikut bangun dan menenangkannya. Seperti sekarang, laki-laki itu memeluk istrinya sangat erat sambil mengelus punggungnya untuk menenangkan. "Mau nyoba ketemu pskilog atau semacamnya nggak? kamu bisa ceritain stress kamu, nanti kita bisa dapat solusi, jadi siapa tahu mimpi buruk kamu bisa hilang." Tutur Oliver menyarankan. "Nggak perlu kayaknya mas, soalnya aku stress cuma karena kehamilan aja. Nanti lama-lama juga terbiasa."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD