Part 94 Dilema 1

1098 Words

Wanita itu berdiri di dekat jendela, mendekatkan ponsel ke telinga tapi tidak bicara apa-apa. Kemudian dia kembali duduk di depanku. "Ada apa, Kak?" "Perempuan itu meraung-raung mencari Bang Petra. Panggilannya sejak tadi enggak di respon sama Abang." "Apa perempuan itu sering telepon, Kakak, kalau enggak bisa menghubungi Pak Petra?" "Ya, kalau enggak bisa menghubungi suaminya. Kadang tengah malam menelepon hanya menyuruh Abang datang karena dia takut sendirian di apartemen." "Pak Petra datang juga?" Bu Melinda mengangguk pelan. "Semua sangat menyakitkan, Vi. Jangan pernah kamu mengalami apa yang kakak alami." Aku menunduk, bahkan aku pernah hampir depresi karena sebuah perselingkuhan. Aku pernah merasa menjadi wanita yang tidak berharga. Namun semua itu kusimpan rapat-rapat. Meny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD