Setelah menidurkan Abian, aku menyusun baju bersih ke koper. Untungnya tadi sebelum pergi jalan-jalan, aku masih sempat melaundrykan baju lewat room service hotel.
"Besok kita berangkat lebih pagi lagi, Sayang," kata Mas Ilham sambil menarik tanganku hingga aku terduduk di ranjang.
"Aku kasihan sama Abian. Makannya jadi nggak teratur. Hari ini saja dia cuman makan sekali pas sore kita pulang tadi."
"Tapi dia cukup minum ASI, 'kan?"
"Iya. Kalau jalan-jalan besok kita sambung sufor saja ya, Mas."
Mas Ilham mengangguk. Untungnya aku juga membawa persiapan s**u formula.
Aku merebahkan diri di ranjang. Dia pun menyusul.
"Tidak ganti baju dulu?"
Aku menggeleng.
Kami berhimpitan tidur di ranjang sebesar itu.
"Vi."
"Ya."
"Vi, memang sudah tidak ingin nambah anak?"
Aku yang telah me
