Part 91 Kesepian (Melinda's POV)

935 Words

Hatiku sakit saat ingat Bang Petra pernah membela bahwa perempuan itu bukan w************n. Ya, dia bukan murahan. Akulah yang murahan. "Yang di kandungnya itu anakku, Lin. Dia masih perawan saat aku menyentuhnya untuk pertama kali." Pembelaan itu dulu membuat hatiku hancur berkeping-keping. Mengoyak harga diri yang sejatinya sudah tidak berharga. Kini aku mengingatnya kembali. Menorehkan sayatan panjang dalam hati. Kunyalakan shower hingga air dingin itu mengguyur seluruh tubuh dan membuatku menggigil. "Lin, apa yang kamu lakukan tengah malam begini. Nanti kamu sakit." Bang Petra menggedor pintu kamar mandi. Hingga dia berhasil membukanya karena kunci pintu memang tergantung di luar. "Kenapa tidak pakai air hangat." Dia tampak cemas lantas memelukku. Namun aku mendorongnya mundur. "K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD