Episode Tanpa Judul

1075 Words

Zivaa sudah mengirim mobil dan sopir untuk menjemput Sukma dan Akbar di kampung, sementara dia sendiri bersiap berangkat ke kantor. "Mas, aku kirim sopir buat jemput Ibu, boleh, ya?" tanya Zivaa tersenyum malu-malu. Shaka mengerutkan kening. "Sudah?" tanyanya balik. "I-iya, tadi," jawab Zivaa agak takut. Shaka tersenyum sambil merangkul istrinya itu. "Terus ngapain nanya lagi, Sayang? Pake mobil apa dia?" katanya. Zivaa termangu, "Enggak tahu," ucapnya menggeleng. Shaka mengehela napas, lalu menelepon sopirnya untuk menanyakan perihal mobil yang digunakan. Wajahnya terlihat cerah ketika tahu sopir itu menggunakan mobil MPV mereka, lebih luas dan leluasa. "Gimana, Mas?" tanya Zivaa dengan wajah cemas. "Kamu kenapa tegang begitu?" ujar Shaka tersenyum geli. Zivaa cemberut. "Takut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD