Pengagum Rahasia

1128 Words

Di jam makan siang, Zivaa pergi keluar, dia berencana untuk melihat pertandingan basket Akbar. Anak itu memang banyak mengalami perubahan besar sejak kepindahannya ke kota ini, termasuk menjadi seorang kapten basket di sekolahnya yang sekarang. "Bu Zivaa mau ke mana?" sapa seorang karyawan dari bagian audit yang bernama Lolita. "Kalau mau makan siang, boleh saya ikut? Kebetulan saya enggak ada teman!" tambahnya. Zivaa yang hendak menjawab pun sebentar terdiam lalu tersenyum ramah. "Loli enggak sama yang lain?" tanya Zivaa, sambil melihat ke belakang mereka. Dia tahu biasanya gadis itu selalu bersama dua temannya. Lolita menggeleng dan tersenyum sendu. "Enggak, Bu. Kebetulan saya lagi mau makan di luar saja," jawabnya pelan. Tampaknya ada hal lain yang membuat Lolita mendadak mengik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD