21. Disalahkan

1230 Words

Ziya masih menatap rintik-rintik air hujan yang berjatuhan ke atas kelopak bunga mawar merah di teras rumah dari jendela kamarnya. Ratusan tetes air yang menimpa dan menjatuhkan satu atau dua kelopaknya tidak membuat mawar tesebut terlihat jelek. Justru mawar itu tampak lebih cantik dan segar. Bunga itu tetap bertahan di bawah terpaan hujan dan angin. Rasa iri pada ketegaran sang mawar menyelinap ke relung hati Ziya. Bunga yang tampak rapuh saja mampu bertahan di tengah badai, apalagi dirinya yang masih punya segenggam asa dan energi untuk memperjuangkan hidupnya. Seharian ia sudah memikirkan apa yang harus ia lakukan. Cerita suram kedua putra Van Hezkiel melilitkan ketakutan dan kecemasan yang lebih kuat dari sebelumnya. Ia merasakan dirinya sedang menjadi bola pingpong yang dilempar ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD