Malam itu Mahesa membawa Ziya kembali ke rumahnya. Mengingat wanita itu masih terguncang, ia hanya meminta Ziya untuk makan lalu beristirahat sementara ia dan Bima berusaha mencari jalan keluar untuk masalah yang tengah mendera Ziya. Ia yakin ayahnya tidak akan membiarkan Ziya bernapas lega sebelum ia menemukan Rafandra. Essa yang tidur lebih sore membuat beban Mahesa malam itu terasa lebih ringan. Ia tidak bisa membayangkan jika putrinya menyaksikan keadaan Ziya yang kacau dan menyedihkan saat mereka pulang tadi. Putrinya tidak boleh melihat apa yang telah diperbuat kakeknya pada Ziya. Pagi merekah disertai mendung yang siap menurunkan hujan. Cahaya langit terlihat semuram wajah Ziya yang pagi itu terbanggun karena mimpi buruk. Ancaman yang diteriakan kedua orang yang menyekapnya kemba