Mahesa masih harus memutar otak mencari keberadaan Ziya. Ayahnya punya banyak tempat untuk menyekap dan menginterogasi orang-orang yang berurusan dengan keluarga Van Hezkiel. Pria tua tidak jahat. Ia hanya menggali informasi dengan caranya sendiri. Beruntung hari itu hari Sabtu. Mahesa bisa dengan tenang meninggalkan Essa karena ia sudah meminta bantuan pasangan Andra dan Aric untuk menjaganya sementara waktu sesaat setelah ia meninggalkan rumah ayahnya tadi. Berkutat dengan waktu, jarak tempuh, dan perasaan khawatir juga takut, Mahesa nyaris putus asa. Ia menepikan mobilnya ke halaman rumah toko di pinggir jalan ketika ponselnya berdering. Bima selalu muncul di saat yang tepat, pikir Mahesa sedikit senang. Bima: “Di mana lu? Gue ke rumah, elu enggak ada.” Mahesa: “Gue di ....” Mahesa