Tengah malam, ketika Adrea sudah tidur nyenyak. Ayara mencoba bangun dengan menyingkirkan pelan tangan Adrea yang memeluknya. Bukannya lepas, Adrea malah menaruh kakinya di badan Ayara layaknya memeluk guling.
Kalau enggak ingat Adrea sedang hamil, mungkin Ayara akan menimpuknya dengan bantal.
"Rea ....," Desis Ayara kesal, karena ia merindukan pelukan Arsen saat ini.
Sementara itu duo bapak-bapak juga tidak bisa tidur karena merindukan pelukan. Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Alfan yang bermain game untuk membunuh sepi, dan Arsen yang memelototi tablet, sibuk dalam pekerjaan.
Drrt !
Satu pesan masuk pada ponsel Arsen. Segera dibukanya karena itu Ayara.
"Baby ....kangen." isi pesan Ayara yang membuat Arsen tersenyum. Ia bergegas keluar dari ruang kerja menuju ke r
