Part 3
Menyebalkan itu ketika orang sok berkuasa seperti kalian hanya berani menyentuh orang-orang lemah.
***
Bella dan Angel kini tengah naik ke atas panggung. Tidak hanya mereka berdua, ada kedua Kakak Bella yang ada di belakang mereka sebagai pengiring. Angel dan Bella sama-sama memegang gitar, sedangkan kembaran Bella memegang piano dan Bian memegang drum. Maka bisa di katakan mereka siap menggemparkan panggung siang hari ini.
1...2...3...
You're Precious
Tak pernah tersadar olehmu..
Betapa mudahnya cinta itu hadir dalam benakmu...
Membawa kamu pada petualangan baru..
Yang sangat menantang dirimu...
Sering kali kamu menolak kehadirannya...
Menganggapnya hanya ilusi semata...
Yang hadir tanpa disengaja dan akan pergi tanpa di minta...
Sometime you need time..
For make sure you feeling...
Are you in his heart...
And his have feel the same...
I know it's tough to you...
But you can do make sure...
If you want to know..
Your presence is precious...
Don't be stupid...
Just love came to you..
You much precious for someone you loved...
If time come to you..
You can try it...
If you failed, don't hurt yourself..
You much precious for someone you loved...
You much precious for someone you loved...
(You're Precious_By : Sweetchocopink)
Bella baru saja menyelesaikan lagu yang Bella tulis sendiri, suara tepuk tangan membuat Bella begitu senang dan kembali memegang microphonenya, "Terima Kasih, atas kesempatannya kami bisa berdiri di sini. Gimana acaranya? Seru kan pastinya? Nah, setelah ini, kita akan melakukan dance dari girlband asal korea, yaitu Black Pink! So, if you can do it. Let's came to this! We waiting for your action!"
Suara Bella ternyata menjadi perhatian banyak orang. Bahkan sudah ada lima orang yang mau bergabung dengannya. Alhasil, Angel memilih turun untuk merekam Bella digantikan dengan ke lima peserta yang berani bergabung dengan Bella. Angel yakin, pasti kelima orang ini adalah fans Bella. Buktinya saja mereka dengan cepat berlari ke atas panggung, membuat para panitia sempat kelabakan. Bersyukurnya, Bella selalu bisa menenangkan. Akan tetapi, jika Alden melihat Bella menari di atas sana, pasti lelaki itu akan berlari ke atas panggung untuk menahannya. Jadi, Angel harus bekerja sama dengan Aidan! Ya, lelaki yang Angel sukai, tapi sayangnya lelaki itu sangat dingin dan menyebalkan.
Angel
Kak Aidan yang tampannya mengalahkan Alden. Help me, please? Tolong tahan Alden untuk tidak datang ke arah panggung karena Bella mau melakukan tarian. Jadi, tolong bantu kamo berdua. Aku janji, akan lakukan satu hal yang Kakak mau. Asal bantu kami berdua dari kelebayan saudara Kakak. Please...
Angel mengirim kan pesan tersebut pada Aidan. Tapi tidak berselang lama. Lelaki itu membalasnya.
Aidan
Terlambat. Orang dari tadi kami sudah menyaksikan kalian berdua.
Aidan sialann! Umpat Angel membuat lelaki yang berdiri tidak jauh dari Angel menarik senyumnya membuat Alden yang berdiri di sampingnya malah mengejek saudaranya, "Kalau suka ya nyatakan perasaan kamu. Bukan bertingkah aneh seperti ini. Kamu laki kan? Masa menyatakan perasaan saja takut," kata Alden meledek kembarannya yang tengah kasmaran dengan sahabat Bella.
Aidan mendelik tidak suka, "Urus saja wanita bar bar kamu itu! Aku yakin kamu pasti akan berlari setelah ini." suara Aidan yang ketus tidak Alden pedulikan. Mau dia nanti berlari atau tidak bukan kah urusannya? Lalu apa hubungannya dengan Aidan? Tidak ada bukan? Dasar manusia kulkas!
"Kak Billy, Kak Bian bantu aku!" melihat Angel memegang tangan kedua kakak sahabatnya membuat Aidan panas saat ini, bahkan Alden sudah menduga, saudara serahimnya akan merasakan perasaan seperti yang dia rasakan ketika Bella bersama lelaki lain.
"Kenapa?" tanya mereka kompak sambil menatap dua manusia berwajah sama yang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Bantu aku tahan Alden. Bella tidak mau hari ini hancur karena aku mau merekamnya dan aku mau share ke youtube channelnya. Jadi, ban--"
"Tenang saja, kamu bisa melanjutkan tugas kamu. Aku akan menghandle mereka semua." suara Bian membuat Angel spontan memeluk Bian membuat Aidan yang sudah tidak bisa menahan diri lagi berlari ke sana dan memisahkan mereka berdua.
"Cih, kebanyakan aksi tapi gak ngerti cara menyatakan perasaan," sindir Alden lirih ketika melihat saudaranya bertingkah aneh lagi.
"Jangan pernah peluk lelaki lain!" omel Aidan membuat Angel mendengus kesal.
"Anggap saja lelaki itu tidak ada. Kami ke tempat Alden ya!" pamit Bian yang di jawab anggukan oleh Angel. Memang Angel tidak mau menganggap lelaki itu ada. Lagi siapa suruh selalu membuatnya kesal. Apalagi tadi Aidan berhasil mencuri ciuman pertamanya.
Tidak berselang lama. Bella dan kelima murid baru melakukan tarian Blackpink yang berjudul "ddu ddu ddu" sebagai seorang dokumentasi Angel berusaha merekam dengan baik. Sedangkan Aidan yang ada di dekatnya berusaha menjauhkan para lelaki dari wanitanya. Bahkan Angel tidak tahu bagaimana tingkah Aidan saat ini. Angel hanya bertugas sebagai manajer Bella. Soon, kalau dia pensiun mungkin bukan dia lagi yang akan di susahkan oleh Bella. Tapi, orang lain. Angel yang membayangkannya saja hanya bisa tersenyum. Siapa yang bisa menggantikan posisi Angel? Angel rasa tidak ada yang akan cocok bersama dengan Bella. Sebab, ada hal yang mereka semua tidak pahami mengenai kehidupan seorang Bella Ar-Rasyid.
Jika Angel sibuk dengan kameranya, maka Alden tengah menahan diri untuk tidak berlari ke sana. Alden tidak mau membuat Bella marah dan berakhir dengan pembatalan pertunangan mereka. Ada baiknya sekarang, Alden menunggu saja. Hanya tiga menit, setelah itu dia akan berlari ke panggung. Menarik kekasihnya untuk ikut bersamanya. Entah lah, Alden butuh space berduaan dengannya. Mungkin menghukum Bella ada baiknya juga.
"Wah.. seru sekali ya! Sebelum turun kita foto dulu ya!" seru Bella membuat kelima murid di sana berseru dengan bahagia. Tapi, ada salah satu murid yang tengah ketakutan karena ancaman seseorang dia harus melakukan sesuatu yang buruk pada Bella.
"Maaf, Kak. Aku tidak ada niatan untuk melukai kakak." awalnya Bella kaget sekaligus bingung, karena adik kelas yang menari dengannya di atas panggung tadi malah menabrak dan meminta maaf dengan nada yang membuat Bella jadi takut.
"Maaf," katanya lagi, membuat Bella menyadari apa yang dimaksud oleh adik kelasnya.
Dengan senyuman di wajahnya, Bella menjawab permohonan maaf adik kelasnya tersebut, "Bukan salah kamu. Kamu hanya berada di situasi yang salah. Pergilah, dan jangan bertingkah aneh. Karena kekasihku akan mudah menemukan kamu."
Melihat adik kelasnya berlari sambil menjatuhkan pisaunya, Bella memilih melangkahkan kakinya menjauhkan diri dari banyaknya kerumunan saat ini. Bahkan rasa sakit yang dia rasakan saat ini, mulai menjalar keseluruh tubuhnya membuat mata Bella mulai tidak fokus.
Bella tidak ingin Alden melihatnya, pasti lelaki itu akan membuat masalah lagi di sekolah. Yang harus dia temui saat ini adalah Angel. Ya, sahabatnya itu harus ada di sini sekarang.
"Aku cari kemana-mana ternyata di sini. Ayo kita pulang Kak Ariana sudah menunggu untuk pemotretan kam--" Angel tersentak kaget saat melihat lengan Bella terus mengrluarkan darah, bahkan wajah pucat Bella membuat Angel tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Bawa aku ke rumah sakit. Jangan sampai Al--"
"Kamu selalu seperti ini ya, sweety?" suara dingin Alden membuat kedua wanita itu terdiam kaku. Bahkan belum sempat Bella merespon perkataan Alden, wanita itu mulai tidak sadarkan diri. Beruntung Alden sigap.
"Cari tahu siapa pelakunya, aku akan bawa Bella ke rumah sakit. Dan batalkan pemotretannya hari ini. Katakan saja Bella pergi bersamaku, Jika Kak Ariana menuntut ganti rugi aku akan tanggung jawab."
"Akan aku urus. Selamatkan sahabatku, Alden." pinta Angel. Ini lah alasannya tidak mudah menjadi manajer Bella. Karena wanita itu selalu berada dalam bahaya. Jika bukan Angel dan Alden yang selalu berusaha menjaganya, kemungkinan kejadian seperti ini akan terjadi pada Bella.
"Jika medusa sialann itu dalangnya, tidak akan aku lepaskan dengan mudah! Lihat saja pembalasanku nanti!"
****