Bab 33

1083 Words

"Sumi, tolong kamu aduk-aduk buburnya sampai matang! Kalau sudah matang, bawa ke kamar ya!" perintah Amira pada ART junior di rumah Ali. Sumi mencebikkan bibirnya. "Huh! Lagaknya, seperti Nyonya saja di rumah ini. Padahal, dari kampung juga!" Dengan hati yang dongkol, Sumi pun melakukan apa yang disuruh majikannya. Sejak awal kedatangan Amira, Sumi memang tidak menyukainya, karena dia berpikir, Amira tidak pantas menjadi majikannya hanya karena Amira adalah anak orang miskin sama sepertinya. Setelah matang, Sumi pun membawa bubur itu ke kamar. Namun, pemandangan yang dia lihat sungguh membuatnya iri dan dengki. Bagaimana tidak, dia melihat, Amira dan Ali sedang bertukar saliva begitu intimnya. Sumi pun jadi geram. "Dasar pelakor! Kayaknya, dia sengaja tidak kuliah supaya bisa berduaan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD