Ali mendadak berdiri dari kursinya tanpa banyak bicara. Para staf yang masih berkumpul di ruang meeting pun saling pandang. “Rapatnya besok aja dilanjut. Saya ada urusan mendesak,” ucap Ali singkat, sambil meraih jas dan kunci mobil. “E-eh, baik, Pak!” ujar asistennya, Mira, yang langsung berdiri tegak. Namun, mata semua orang di ruangan itu terpaku pada sosok bos mereka yang tiba-tiba berubah seperti pria jatuh cinta. Buru-buru, ekspresif, dan... tersenyum terus! Setelah keluar dari gedung kantor, Ali langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin. Mobil sedan hitam mewah itu melesat keluar dari parkiran seperti kesetanan. “Aku harus cepat. Kasihan Amira kalau kehujanan. Duh, bener-bener kayak anak kuliahan yang baru jadian... tapi nikah!” gumamnya sambil menertawakan diri sen