"Kayaknya, gue kudu ngadu sama Ummi Maemunah. Abi kan nurutnya cuma sama Ummi!" Intan pun melajukan mobilnya menuju ke pesantren Al Ghafar. Setelah sampai di pesantren, Intan turun dari mobil dan langsung menuju ruang tamu pondok pesantren. Beberapa santri melirik penasaran, namun Intan tak peduli. Ia hanya ingin bertemu satu orang—Ummi Maimunah. Hatinya sudah penuh sesak sejak pagi tadi, dan ia butuh seseorang untuk memihaknya. Tak lama, seorang santri putri menghampirinya. “Bu Intan, Ummi ada di ruang tamu belakang. Silahkan.” “Terima kasih,” gumam Intan cepat sebelum melangkah ke sana. Sesampainya di ruangan sederhana itu, Intan mendapati Ummi Maimunah sedang membaca Alquran. Meski usianya tak lagi muda, Ummi tetap terlihat cantik dan bugar. “Assalamu’alaikum, Ummi.” “Wa’alaikumus