Setelah suara mobil Ali menghilang dari halaman, suasana rumah kembali tenang. Dini, Salma, dan Intan pun berkumpul di meja makan sambil menyeruput teh hangat. “Eh, kalian sadar nggak sih?” buka Salma sambil menyandarkan tubuh di kursinya. “Si Amira tuh aneh banget.” “Aneh kenapa?” tanya Intan penasaran. “Lihat aja tadi pagi. Dia jalan santai banget. Nggak keliatan kayak orang yang abis... you know lah,” Salma mengedip nakal. Dini langsung menutup mulut, lalu tertawa pelan. “Iya! Aku juga mikir gitu. Inget nggak dulu waktu pertama kali aku melayani Ali? Aku sampai tiga hari ngelipir dari tangga! Sakit semua badanku!” “Lah, aku malah sampai pakai minyak urut,” timpal Intan, membuat semuanya tertawa. “Tapi ini si Amira... muka berseri-seri, jalan enteng, nggak kayak habis... dihantam b