"Abi tidur di hotel bersama Amira. Sedangkan semalam, adalah jatah Abi bersama Dini! Apakah ini yang namanya adil?" Intan kembali mengulang kalimatnya. Ali menyengir. "Hehehe! Ya Allah... kalian tahu semua, ya?” “Kami punya radar, Bi,” kata Salma datar. Ali menarik napas panjang, “Oke, oke. Maaf. Abi terlalu semangat, baru dapet istri baru. Tapi bukan berarti Abi lupa sama kalian. Malam ini, Abi di kamar Dini. Deal?” Dini mendengus. “Bukan deal, Bi, tapi harus!” Ali menatap mereka bertiga, lalu tersenyum tipis. “Kalau gitu, Abi mandi dulu. Abis dimarahi tiga ratu rumah, keringet dingin semua ini.” Ali pun berjalan ke arah kamar sambil geleng-geleng kepala. Dalam hati, dia berpikir, Punya banyak istri tuh bukan cuma soal stamina, tapi nyali juga harus kuat. --- Malam itu, Dini sudah