Ketika Dipo masuk kedalam kamar, dia hanya melihat Luna yang tertidur di atas kasur. Dipo menghampiri wanita itu, menurunkan Dylan untuk menunjukan apa yang salah. Dylan berlari, menaikan daster yang ibunya pakai. "Ini, Pa! Mama habis di pukul!' Baru saat itulah Dipo melihat dengan jelas memar-memar ungu di punggung Luna. Wajah Dipo gelap seketika, ekspresi wajahnya terlihat tidak enak di pandang, urat-uratnya mengencang karena menahan emosi. Luna berjalan mendekat, menyingkap lebih tinggi pakaian Luna. Memar ungu itu terlihat seperti bintik kecil, Dipo juga melihat bahwa di tengah memar ungu ada lubang-lubang kecil seperti tusukan jarum. Dipo menghirup nafas dengan tajam, menoleh pada Dylan. "Dylan keluar dulu, oke?" Dylan yang masih terisak menganggukkan kepalanya. Anak itu berlari