Sedari tadi, Airin terus mondar mandir ke sana ke mari sambil berusaha menghubungi seseorang di ponselnya. Wanita itu tampak sangat gelisah, hingga terlihat seperti ingin menangis. “Papa ke mana aja, sih? Dari tadi Airin telepon nggak diangkat- angkat,” omelnya. Ketika panggilannya dengan sang Papa sudah tersambung. “Tadi masih ada tamu.” Wanita itu berdecak kesal. Kemudian ia lantas mendudukkan dirinya di kursi dengan wajah yang masih cemberut. “Airin punya berita gawat nih,” ucapnya kesal. “Apa?” “Ternyata Investor yang Airin temuin itu suaminya Rachel, Pa! Mereka berdua udah nikah. Gimana dong, kalau dia nolak buat bantuin kita? Airin yakin, dia pasti udah kena hasutan si Rachel,” cerocosnya. “Rachel siapa? Rachel adek kamu?” “Iya. Rachel anak lo, Indra! Emang Rachel s