Extra Part: Membuat Adik untuk Aster

1418 Words

[21+ part] Jakarta sore itu muram. Hujan mengguyur seperti peringatan—tentang waktu yang terus berjalan, dan tentang rumah yang tak selalu menunggu dengan sabar. Norika berdiri di balik etalase kaca tokonya, memandang jalanan yang mulai dipenuhi kendaraan pulang kantor. Di tangan kirinya, ada loyang kue kering berbentuk daun maple. Aromanya manis, beraroma kayu manis dan kacang tanah, masih hangat baru keluar dari oven. Ia baru saja meluncurkan varian baru itu minggu lalu. Sejak itu, toko mungilnya selalu sibuk. Tangannya telaten menyusun kue dalam toples-toples kaca, satu per satu, tanpa sadar bahwa waktu sudah hampir pukul lima. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Pesan dari Gyan. “Sayang, aku nggak bisa jemput Aster. Masih di kantor. Aku suruh Pak Santo yang jemput.” Norika terdiam. Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD