52. Ceritakan Senang dan Sedihmu

1686 Words

Berhasil bernegosiasi dengan supir pribadinya, Asya kemudian mengajak Citra untuk berbincara empat mata di tempat yang tidak begitu terlihat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa beberapa mata-mata yang dikirim oleh Valerian--yang tengah menunggu di depan sana, tidak menyadari bahwa keduanya berbincang serius di dalam toko. Bodoh sekali mereka itu. Enggan masuk ke dalam toko, padahal Asya bisa saja melancarkan aksinya untuk kabur, jika ia memang berniat. Sayangnya, setelah bertemu dengan Citra, Asya mengurungkan niat konyolnya itu. "Kenapa kita nggak cari kafe atau restoran yang lebih nyaman untuk mengobrol sih, Sya?" tanya Citra yang masih belum mengerti atau peka dengan sahabatnya yang kini sudah seperti seorang tahanan. Asya menggeleng. "Kita mengobrol di sini saja. Tak banyak wakt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD