39. Kampung Warna-Warni

2493 Words

“Cit!” “Citra!” “Bangun, Nduk. Sudah siang! Ini lhoo ada Bos kamu nyariin!” “Citra!” Tokk…tok…tok… Ketukan pintu yang beruntun itu kemudian membuat Citra mau tidak mau harus meninggalkan kasurnya sejenak. Padahal semalam gadis itu tidak bisa tidur karena terus menangis. Dan seingatnya, Citra juga sudah izin pada Hana untuk libur satu hari karena dirinya tidak enak badan. Jelas saja, Citra baru tertidur pukul lima pagi. Dengan muka bantalnya, Citra sudah tidak peduli lagi. Gadis itu membuka pintu kamar kosnya. Tidak heran ketika ada Rama juga di depannya saat ini. “Kamu nggak kerja? Itu kenapa matamu? Kamu habis nangis?” “Bu, terima kasih sudah membantu saya untuk membangunkan Citra,” sela Rama karena merasa miris dengan kondisi Citra. Ibu kos yang sudah paham dengan situasi dan k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD