“El,” panggilan Satria membuat Elora dan Intan menoleh bersamaan kearah suara. Setelah berbincang cukup lama dari hati ke hati membuat komunikasi Elora dan Intan tampak sudah lebih santai dan cair. “Tuh, dicariin suaminya,” goda Intan dan membuat wajah Elora tersipu malu. “Ngobrolin apaan sih? Kok kayanya serius banget?” tanya Satria yang sedikit cemas melihat mata Elora yang sembab tetapi wajahnya terlihat senang dan tenang. “Ngomongin kamu lah! Mau ngomongin apalagi?” jawab Intan cepat. Satria hanya diam lalu segera duduk disamping Elora dan merangkul pinggang istrinya mesra. “Mau pulang? Kamu tampak lelah,” tanya Satria perlahan. Elora hanya mengangguk perlahan sambil tersenyum pada Satria. “Pulanglah, bumil trimester pertama memang gak boleh capek-capek,” ucap Intan menimpal

