74. Bertemu Dengan Alea dan Andika

1030 Words

Shift pagi sudah berakhir. Alea melangkah pelan menuju parkiran rumah sakit dengan seragam putihnya yang kini tampak kusut setelah seharian berkeliling menangani pasien. Matahari sore masih terik, namun angin lembut membuat langkahnya sedikit ringan. Ia hanya ingin cepat pulang, beristirahat, dan menjauh dari hiruk pikuk pasien serta segala intrik yang membelit hidupnya akhir-akhir ini. Namun takdir seolah senang mempermainkan hati Alea. Di antara deretan mobil yang berjejer, ia mendengar suara seseorang memanggil namanya. “Alea!” Ia menoleh. Sosok dokter Andika berdiri tidak jauh, mengenakan jas putih yang sudah ia lepaskan, disampirkan di lengan. Di sampingnya ada Nesya, perempuan modis dengan kemeja pastel dan rok pensil yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Senyum Nesya manis, tampak ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD