64. Jika Kaisar Beneran Cemburu

1248 Words

Jam dinding di ruang tamu rumah Dias menunjukkan pukul sembilan malam lewat lima belas menit. Suasana rumah itu sebenarnya tenang. Dias sedang duduk di sofa dengan piyama santainya, sementara Kaisar masih ada di kursi sebelahnya. Dari tadi, mereka berbincang, meski sebenarnya, pikiran Kaisar sudah melayang entah ke mana. Kaisar tidak bisa memungkiri kegelisahan yang menggerogoti dadanya. Ia tahu Alea masih berada di rumah sakit, dan yang lebih mengusiknya, ia teringat wajah dokter Andika. Nama itu seperti berdengung di telinganya sejak ia melihat pria itu akrab dengan Alea. "Kenapa aku harus mikirin Alea sampai sejauh ini?" batinnya gelisah. Padahal dulu, ia bahkan tidak peduli pada wanita itu. Awal pernikahan mereka penuh dengan dingin, hambar, bahkan sering kali penuh sindiran. Sampai-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD