Sore itu, matahari mulai condong ke barat, menorehkan cahaya keemasan di langit saat Kaisar meninggalkan kantornya. Pria itu memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah beberapa hari sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk, ia akhirnya memutuskan meluangkan waktu untuk mengunjungi kekasihnya. Meski sebenarnya, langkahnya sore ini bukan tanpa beban. Kaisar tahu betul bagaimana sikap Dias belakangan—mudah tersinggung, cepat marah, dan seolah tak pernah puas dengan perhatiannya. Namun di sisi lain, Kaisar merasa tetap punya tanggung jawab untuk menjaganya, apalagi setelah apa yang terjadi pada diri kekasihnya. Ketika mobil berhenti di depan rumah sederhana itu, Kaisar menarik napas panjang. Ia menatap pada kotak kue beserta beberapa cup minuman yang tadi sempet ia beli di jalan, lalu beru