Hari itu, langit senja seakan menelan seluruh semangat hidup Kaisar. Ia baru saja menandatangani surat pengunduran dirinya di perusahaan lama. Bukan keputusan mudah, namun ia tahu sudah waktunya untuk benar-benar memenuhi tuntutan ayahnya: kembali ke perusahaan keluarga, belajar lebih serius, dan perlahan mengambil alih tanggung jawab besar yang menunggu di sana. Di meja kerjanya, Kaisar sempat menatap lama logo perusahaan tempat ia mengabdi beberapa tahun ini. Ada banyak kenangan di balik dinding itu: perjuangan, kerja keras, persahabatan dengan Andri, hingga kisah cinta yang dia jalani bersama Dias. Menyerahkan surat resign terasa seperti menutup satu bab panjang dalam hidupnya. “Pak Kaisar,” suara staff bagian personalia sempat memanggil. “Apakah Bapak benar-benar hanya memberi waktu