42. Tekanan Dias

1078 Words

Dias membanting ponselnya ke atas ranjang. Wanita itu memejamkan mata sejenak, dadanya naik turun cepat karena rasa marah yang tak tertahan. Ia meremas ujung selimut dengan kedua tangannya, seakan benda itu bisa meredam gelombang emosi yang sedang meluap. “Kenapa sih dia nggak pernah jawab?!” pekiknya, nyaris parau. Matanya menatap layar ponsel yang kini tergeletak tak berdaya di atas ranjang. Puluhan pesan yang dikirimnya pada Kaisar, semua centang biru tapi tak satu pun yang dibalas. Seolah-olah dirinya tidak berarti, seolah waktu dan perasaan yang ia curahkan hanyalah udara kosong. Helaan napas panjang keluar dari bibirnya, berganti dengan isakan kecil yang coba ia tahan. Tapi tubuhnya bergetar. Tangannya gemetar menahan gundah, lalu akhirnya menutup wajah dengan kedua telapak tangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD