42. Semua Salah Davit

1964 Words

Davit menjalankan mobilnya dengan cepat, pria itu tidak peduli bila harus mengebut di jalanan. Toh masih pagi, pengguna jalan juga belum terlalu padat. Wajah Davit sudah terlihat panik, saat dia ditelpon seseorang di tengah lelapnya ia tertidur, tanpa pikir panjang ia langsung mandi dan bergegas ke kampus. Untung saja tidak semua baju ia pindahkan ke rumahnya, masih ada beberapa baju biasa dan setelan formal di rumah mamanya. Sesampainya di kampus, Davit segera memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan. Waktu masih menunjukkan pukul enam, tapi ia sudah sampai di sana. Sungguh mencerminkan dosen yang disiplin. Keluar dari mobil, Davit berlari menuju ke gerbang kampus yang di sana ada seorang satpam dan bapak-bapak yang berpakaian khas kurir. Mata Davit membulat sempurna saat me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD