41. Terlalu Lambat

2463 Words

Bayu menatap langit-langit di kamar tamu. Pria itu merogoh hp di saku celananya, mengatur alarm jam setengah lima pagi. Sebagai calon menantu yang baik, ia harus bangun lebih dulu dari calon mertuanya. Bisa-bisa Bayu tidak punya muka kalau ia tidak bangun dengan tepat waktu. Melirik ke jam dinding, jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga, ia hanya dapat kesempatan tidur tidak lebih dari dua jam. Bayu meletakkan hpnya di bawah bantalnya, jangan sampai alarm nanti berbunyi nyaring yang bisa membangunkan calon mertuanya. Bayu benar-benar seperti tengah diklat, mau bergerak saja ia sangat hati-hati karena takut menimbulkan suara. Calon mertuanya sudah tidur beberapa menit yang lalu, tapi ia masih saja takut di dekat Pak Seno. Dalam hati Bayu menyumpah serapahi Davit dengan segala u*****n

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD