80. Perasaan Mustahil

2237 Words

“Gendis, buatkan aku kopi!” teriak Aidan dari dapur. Pria itu masih duduk bersama Firda. Otak Aidan berputar keras, memikirkan berbagai cara untuk membuat Gendis berada di dapur lagi. Kalau Gendis tidak di dapur, Aidan tidak bisa membuat gadis itu panas. “Pak Aidan, bukankah tadi sudah ngopi?” tanya Firda. “Tidak apa-apa, saya terbiasa ngopi banyak,” jawab Aidan. “Bagaimana kalau saya buatkan? Kopi buatan saya enak banget loh, Pak,” ujar Firda. “Tidak perlu, biarkan Gendis yang melakukan,” jawab Aidan. Tidak berapa lama Gendis datang dan segera membuatkan kopi untuk bosnya. Tadi ia hanya membuatkan teh manis dan air putih. Ia lupa tidak membuatkan kopi untuk Aidan. “Firda, kamu mau ini? Ini rasanya enak benget,” ucap Aidan menusukkan perkedel kentang dengan garpu, pria itu menyod

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD