16. Pecah Perawan

1576 Words

Malam itu, selepas makan malam, Naina memilih kembali ke kamarnya. Tidak ada siapa pun yang bisa diajak berbicara. Tadi sore dia sempat menelepon ibunya, tapi sekarang rasa jenuh kembali menyergap. Ingin menghubungi Sasa, dia ragu. Sheila pun sepertinya sedang sibuk. Hatinya mendadak merindukan keberadaan sang suami di rumah. Namun ingatannya kembali pada ucapan Chandra tempo hari, "Ada saya juga kamu milih menghindar." Naina membuang napas kasar. Naina membaringkan diri di ranjang, lalu menyalakan laptop untuk menonton film sebagai penghibur diri. Namun di tengah-tengah film, matanya justru melirik ponsel yang tergeletak tenang di samping bantal. Tidak ada satu pun notifikasi masuk, bahkan dari suaminya. Baru pukul sembilan, tapi kelopak matanya sudah terasa berat. Dengan helaan napas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD