Naina memandangi layar ponselnya untuk kesekian kalinya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, dan sebentar lagi Chandra akan datang menjemput. Padahal ia bisa pulang sendiri, namun tak kuasa menolak keinginan suaminya. Sepanjang hari di rumah orangtuanya, Naina banyak menghabiskan waktu dengan ibunya. Mereka membicarakan kondisi kesehatan Arman yang mulai membaik, dengan sengaja menghindari topik tentang Randy yang masih menghilang tanpa kabar. "Sudah mandi, Nai. Sudah jam tiga, nanti suaminya jemput kasian nungguin." "Nanti saja, Ma," jawab Naina malas-malasan dari sofa tempatnya berbaring. Lidya duduk di pinggir sofa, matanya memperhatikan putrinya yang tampak lesu. Sejak tadi, Naina hanya berbaring setelah selesai membereskan beberapa barang yang tertinggal. "Jadilah istri

