21. Kemarahan Chandra (21+)

1422 Words

"Ingat, Nai, lain kali kalau mau pergi harus izin dulu sama suami." Lidya memegangi jendela mobil, matanya penuh peringatan. "Jangan asal pergi begitu saja. Kamu sudah jadi istri, harus paham tanggung jawab." Naina mengangguk lesu. "Iya, Ma. Nai paham." Tangannya meraih tangan sang ibu, lalu menciumnya dengan takzim. "Kami pulang dulu, Ma, Pa." "Hati-hati di jalan," sahut Arman dari balik bahu istrinya. Naina segera masuk ke mobil dimana Chandra sudah duduk di balik kemudi dengan wajah tak terbaca. Mobil meluncur perlahan, meninggalkan rumah orang tuanya yang semakin mengecil di kaca spion. Pada akhirnya Naina menuruti permintaan Chandra untuk pulang dan tidak jadi menginap di rumah orangtuanya. Namun, dia tidak benar-benar akan memberi hak itu pada suaminya mengingat sudah dua kali in

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD