Fourty Six

1138 Words

“Biad..” sepanjang memasuki rumah Kahfi, bibir Atala tak pernah berhenti mengalunkan kata kasar demi melegakan hati. Kalimatnya tertelan kala menemukan keempat orang tua dengan satu gadis di ruang tamu. “Tante please.. Aku nggak mau uang. Aku maunya Kahfi Tante.” “Hehe.. Kahfi sama Zahra di kamar biasa kan Tan?!” tanya Atala pada Damayanti. Ia memotong adegan termehek-mehek Aini yang sedang berlutut dibawah kaki Damayanti. “Iya Tala. Kesana aja.” Ujar Damayanti. Atala mengangguk. Ia lalu mengajak Brandon untuk kembali melanjutkan langkah. Sampai di ruangan lain, dua anak itu saling melirik. Keduanya mengangguk di waktu bersamaan sebelum kembali melangkahkan kaki mencari tempat persembunyian. Tentu saja untuk mengintip kegiatan di ruang tamu. Apa lagi memang?! “Jangan berisik!” di de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD