“Hoek..” Kahfi memijat tengkuk Zahra ketika lagi-lagi wanita yang tengah mengandung buah cinta mereka itu kembali memuntahkan isi perut. “Pusing banget ya?!” “Ayo muntahin lagi.. Its okay. Muntahin Ra!” Sakit dikepala Zahra semakin menjadi mendengar penurutan Kahfi. Seluruh isi dalam perutnya sudah terpindahkan, tapi laki-laki itu terus saja menyuruh dirinya untuk muntah. "Heh! Minggir deh!" Kesal Zahra sembari mendorong tubuh Kahfi agar menjauh. . "Bikin emosi aja!" Kahfi dibuat terperangah. Sungguh pergantian mood yang sangat ekstrim. Kahfi merasa jika dirinya membutuhkan banyak literasi untuk menghadapi ibu hamil. Entah itu secara ilmiah maupun non ilmiah. Ia harus tahu sehingga bisa menangani Zahra untuk kedepannya. "Sini bibirnya di lap dulu." Kahfi menarik tisu kering lalu