“Zahraaaaa...” teriak Atala. Anak itu langsung bangkit dari kursi dan segera berlari menuju kamar mandi di dalam ruang perawatan Zahra. Atala menyalakan keran air, membasuh tangannya dari sampah-sampah perut Zahra. “Hoek.. Bisa-bisanya Zahra gue yang manis berub..” Atala tak jadi melanjutkan gerutuan saat melihat wajah Kahfi terpampang nyata di dalam kaca wastafel. Sahabat Zahra dan Kahfi tersebut lantas kembali melanjutkan aksi bersih-bersih diri. “Mau kencing Fi? Sini gue pegangin tytyd-nya..” “Mau bunuh lo!” sergap Kahfi membuat Atala bergidik. Yang benar saja. Melihat sorot tajam Kahfi, Atala juga tahu jika anak itu memang benar-benar ingin menerkam sahabat karibnya. Kahfi maju. Meski harus tertatih demi dapat meraih tubuh Atala, nyatanya laki-laki itu tetap tak gentar untuk melang