Kahfi menekan kombinasi angka password unit apartemennya. Ia melangkah masuk setelah pintu terbuka. “Tumben nonton TV, Ra?” sapa Kahfi sembari mendaratkan ciuman di atas kening Zahra. Zahra tak menjawab. Wanita itu mengambil ponsel disampingnya lalu mengulurkan pada Kahfi. “Kesel..” rengeknya, menggemaskan. “Kenapa Sayang?” Kahfi mengambil tempat disamping Zahra. “Itu cowok yang tadi ngajakin kenalan. Dia nemuin i********: aku coba. DM terus dari tadi..” Kahfi menempelkan ibu jarinya pada sensor layar ponsel Zahra. Setelah kunci terbuka, pria muda itu langsung berselancar di i********: milik kekasihnya. Matanya membulat, membaca satu-satu persatu kalimat yang Damar kirimkan. “Diblokir aja boleh?!” tanya Kahfi meminta izin. Ia tidak mau kalau tiba-tiba saja mengamuk karena dirinya lanc