Fourty Three

1202 Words

"Kahfi.. So.. Sorry! Gue nggak maksud muntahin dia. Rasanya mual. Gue.."  Zahra terlihat sangat takut. Beberapa menit lalu Kahfi mencekik batang leher orang lain. Kali ini ia yakin miliknya akan menjadi sasaran selanjutnya. "Gu.. Gue beneran," Kalimat Zahra terhenti kala tubuhnya terasa ditarik dan ia berada di dalam dekapan Kahfi dengan laki-laki itu yang membelai lembut rambutnya. "It's okay, Sayang. Kamu nggak salah apa-apa." Bisik Kahfi. "Dia pantes dapetin jackpot dari kamu." Kahfi seakan tak jijik menyentuh dirinya. Laki-laki itu melepaskan rengkuhan di tubuh Zahra, memberi sedikit jarak. "Masih pengen muntah lagi nggak?"  Eh?!  Anehnya tidak. "Nggak." Zahra sendiri juga bingung. Setelah melihat kakinya dilepaskan, tak ada lagi rasa mual. Mungkin kah itu yang dinamakan ngidam?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD