“Lepas!,” Zahra meronta. Ia tak rela Kahfi mempermalukan dirinya di depan umum. “Lepas gue bilang!” Tahu Kahfi tak akan melepaskan dirinya, Zahra menghempaskan kuat jemari Kahfi. Membuat Kahfi membalikan tubuh, lalu melayangkan tatapan tajam pada diri wanita yang beberapa menit lalu ia habisi oksigennya. Zahra menghembuskan nafas. Ia lantas berjalan meninggalkan Kahfi yang telah memerah menahan amarah. “Berhenti Zahra! Berhenti atau aku bilang yang sebenernya sama Mamah, hah?!” teriak Kahfi. Langkah Zahra kontan saja terhenti. Ia mengepalkan tangan disetiap sisi. “Sialan!,” desis Zahra. Jika begini tentu ia tak akan bisa berkutik lagi. Kahfi terkekeh. Ia meminta Zahra untuk memutar tubuh, menghampir